You can start building your referral downline right now and earn real cash from day one! Click on 'Sign Up' to get your unique referral link and get free $10.00 for 'Sign Up'!!
Warga dan pengelola Situs Patiayam menunjukkan temuan kapak perimbas manusia prasejarah dan sejumlah fosil hewan purba |
Did you know? | KUDUS - Warga dan pengelola Situs Patiayam, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menemukan kapak jenis perimbas dan tanduk banteng purba dari zaman paleolitikum. Temuan itu memperkaya koleksi situs di wilayah kubah Pegunungan Muria itu.
Anggota Forum Pelestari Situs Patiayam dan juga anggota Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, Sancaka Dwi Supani, Minggu (11/11/2012), mengatakan, kapak perimbas untuk memotong pohon, tulang binatang, dan menguliti binatang buruan.
Kapak perimbas diperkirakan berasal dari zaman paleolitikum ketika manusia prasejarah berburu dan meramu. Masa itu sejak dua juta tahun hingga 10.000 tahun lalu.
Adapun tanduk banteng purba, walaupun terpecah menjadi sejumlah bagian, masih bisa disatukan.
Menurut Sancaka, temuan itu memperkuat keberadaan manusia prasejarah pada zaman batu tua. Beberapa tahun lalu, warga setempat juga menemukan fosil manusia prasejarah berupa pecahan tengkorak dan rahang bawah Homo erectus.
Untuk mengembangkan kawasan wisata peninggalan prasejarah Situs Patiayam, Pemerintah Kabupaten Kudus membangun rumah fosil dan kawasan wisata. Dana untuk rumah fosil sebesar Rp 3,5 miliar.
Kepala Seksi Sejarah dan Purbakala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Sutiyono mengemukakan, tahun ini pembangunan rumah fosil telah dimulai. Dana untuk tahap pertama Rp 394 juta.
Anggota Forum Pelestari Situs Patiayam dan juga anggota Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, Sancaka Dwi Supani, Minggu (11/11/2012), mengatakan, kapak perimbas untuk memotong pohon, tulang binatang, dan menguliti binatang buruan.
Kapak perimbas diperkirakan berasal dari zaman paleolitikum ketika manusia prasejarah berburu dan meramu. Masa itu sejak dua juta tahun hingga 10.000 tahun lalu.
Adapun tanduk banteng purba, walaupun terpecah menjadi sejumlah bagian, masih bisa disatukan.
Menurut Sancaka, temuan itu memperkuat keberadaan manusia prasejarah pada zaman batu tua. Beberapa tahun lalu, warga setempat juga menemukan fosil manusia prasejarah berupa pecahan tengkorak dan rahang bawah Homo erectus.
Untuk mengembangkan kawasan wisata peninggalan prasejarah Situs Patiayam, Pemerintah Kabupaten Kudus membangun rumah fosil dan kawasan wisata. Dana untuk rumah fosil sebesar Rp 3,5 miliar.
Kepala Seksi Sejarah dan Purbakala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Sutiyono mengemukakan, tahun ini pembangunan rumah fosil telah dimulai. Dana untuk tahap pertama Rp 394 juta.
Sumber: Kompas
0 komentar:
Komentari,,,